prospek kerja sarjana hukum

Menjanjikan! Ini 15 Prospek Kerja Sarjana Hukum, Mulai Pengacara hingga Konsultan Hukum

FH Unikama – Sarjana Hukum kerja apa? Jawabannya sangat banyak. Prospek kerja sarjana hukum yang telah menempuh kuliah program studi hukum sangat menjanjikan karena mereka memiliki berbagai pilihan karir di sektor publik, swasta, maupun non-profit.

 Lulusan hukum bisa berkarir sebagai advokat, notaris, hakim, jaksa, atau bekerja sebagai legal officer di perusahaan. Selain itu, profesi di bidang konsultasi hukum, mediasi, dan arbitrase juga menjadi pilihan menarik dengan gaji yang kompetitif.

Keterlibatan di berbagai lembaga pemerintahan, seperti Kementerian Hukum dan HAM atau lembaga swasta, menunjukkan bahwa lulusan hukum selalu dibutuhkan untuk menangani berbagai permasalahan hukum, mulai dari kontrak bisnis hingga hak asasi manusia.

prospek kerja sarjana hukum
Laboratorium di Fakultas Hukum Unikama (Foto: Dok.)

Selain itu, lulusan hukum juga bisa melanjutkan pendidikan lebih lanjut untuk spesialisasi, seperti menjadi notaris atau dosen hukum. Dengan kemampuan analisis yang kuat dan pemahaman mendalam tentang peraturan hukum, lulusan hukum dapat menjadi penyidik, peneliti, maupun konsultan di bidang hukum internasional.

Tingginya kebutuhan akan tenaga hukum profesional di berbagai bidang membuat prospek kerja bagi lulusan hukum tetap stabil dan berpeluang berkembang di masa depan.

Prospek Kerja Sarjana Hukum di Indonesia

Berikut adalah daftar beberapa pekerjaan dan prospek kerja sarjana hukum yang bisa diambil oleh lulusan prodi hukum.

1. Advokat atau Pengacara

Profesi advokat atau pengacara adalah salah satu karir paling populer bagi lulusan hukum. Tugasnya adalah memberikan bantuan hukum kepada klien dalam berbagai perkara hukum, baik perdata maupun pidana.

Untuk menjadi advokat, lulusan harus mengikuti Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) dan lulus ujian yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI).

 Perkiraan Gaji: Rp5 juta – Rp50 juta per bulan, tergantung reputasi dan klien yang ditangani.

 Syarat:

  • Lulusan Sarjana Hukum.
  • Mengikuti Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA).
  • Lulus ujian profesi yang diselenggarakan oleh PERADI.
  • Menjalani magang selama 2 tahun di kantor advokat.
  • Terdaftar dan dilantik sebagai advokat.

2. Notaris

Notaris adalah profesi yang bertugas membuat akta otentik untuk berbagai keperluan, seperti akta jual beli, perjanjian, hingga wasiat. Untuk menjadi notaris, lulusan sarjana hukum perlu melanjutkan studi ke jenjang Magister Kenotariatan (MKn).

Perkiraan Gaji: Rp10 juta – Rp50 juta per bulan, tergantung jumlah klien.

Syarat:

  • Lulusan Sarjana Hukum.
  • Melanjutkan studi Magister Kenotariatan (MKn).
  • Mengikuti ujian dan dilantik oleh Kementerian Hukum dan HAM.
  • Terdaftar di organisasi Ikatan Notaris Indonesia

3. Hakim

Hakim bertugas memimpin sidang dan memutuskan perkara di pengadilan. Untuk menjadi hakim, lulusan sarjana hukum harus mengikuti pendidikan calon hakim yang diselenggarakan oleh Mahkamah Agung (MA) melalui Badan Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan Peradilan.

Perkiraan Gaji: Rp8 juta – Rp25 juta per bulan, tergantung pangkat dan pengalaman.

Syarat:

  • Lulusan Sarjana Hukum.
  • Mengikuti seleksi calon hakim yang diselenggarakan oleh Mahkamah Agung.
  • Mengikuti pendidikan calon hakim (diklat).
  • Diangkat menjadi hakim setelah masa pendidikan.

4. Jaksa

Jaksa memiliki peran penting dalam sistem peradilan pidana, bertugas menuntut pelaku tindak pidana di pengadilan. Lulusan sarjana hukum yang ingin menjadi jaksa harus melalui pendidikan khusus di Kejaksaan dan lulus seleksi menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Perkiraan Gaji: Rp7 juta – Rp20 juta per bulan, tergantung golongan dan pengalaman.

Syarat:

  • Lulusan Sarjana Hukum.
  • Mengikuti seleksi CPNS di Kejaksaan RI.
  • Mengikuti pendidikan dan pelatihan jaksa.
  • Dilantik sebagai jaksa setelah menyelesaikan pelatihan.

5. Legal Officer

Legal officer bekerja di perusahaan untuk menangani masalah-masalah hukum internal perusahaan, seperti pembuatan kontrak, perlindungan hak cipta, serta penyelesaian sengketa hukum. Profesi ini banyak dibutuhkan di berbagai perusahaan, terutama perusahaan besar yang sering terlibat dalam urusan hukum.

Perkiraan Gaji: Rp5 juta – Rp20 juta per bulan, tergantung perusahaan.

Syarat:

  • Lulusan Sarjana Hukum.
  • Menguasai hukum perdata, ketenagakerjaan, dan hukum bisnis.
  • Pengalaman di bidang hukum korporasi sering menjadi nilai tambah.

6. Dosen Hukum

Lulusan sarjana hukum juga dapat memilih karir sebagai dosen hukum di perguruan tinggi. Untuk menjadi dosen, seseorang harus melanjutkan studi ke jenjang S2 dan memenuhi syarat lain yang ditentukan oleh lembaga pendidikan.

Perkiraan Gaji: Rp4 juta – Rp15 juta per bulan, tergantung jenjang pendidikan dan universitas.

Syarat:

  • Lulusan Sarjana Hukum.
  • Melanjutkan studi ke jenjang S2 (minimal).
  • Mengikuti seleksi dosen hingga nantinya memperoleh NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional).

7. Konsultan Hukum

Konsultan hukum memberikan nasihat atau pendapat hukum kepada individu, organisasi, atau perusahaan. Mereka dapat bekerja secara independen atau menjadi bagian dari firma hukum yang menyediakan layanan konsultasi kepada klien terkait masalah hukum tertentu.

Perkiraan Gaji: Rp7 juta – Rp30 juta per bulan, tergantung jenis klien dan lingkup pekerjaan.

Syarat:

  • Lulusan Sarjana Hukum.
  • Memiliki keahlian di bidang hukum tertentu, seperti hukum bisnis, pajak, atau properti.
  • Pengalaman kerja di firma hukum atau perusahaan sering menjadi nilai tambah.

8. Staff Hukum di Pemerintahan

Banyak lembaga pemerintahan yang memerlukan lulusan hukum untuk menangani berbagai urusan hukum. Pekerjaan ini bisa dilakukan di berbagai kementerian atau lembaga, seperti Kementerian Hukum dan HAM, Badan Pertanahan Nasional (BPN), atau Lembaga Negara lainnya.

Perkiraan Gaji: Rp5 juta – Rp12 juta per bulan, tergantung golongan PNS.

Syarat:

  • Lulusan Sarjana Hukum.
  • Mengikuti seleksi CPNS untuk posisi di lembaga pemerintah seperti Kementerian Hukum dan HAM, BPN, dan lembaga terkait.

9. Mediator atau Arbiter

Lulusan hukum juga bisa berkarir sebagai mediator atau arbiter dalam penyelesaian sengketa di luar pengadilan. Mediator membantu pihak yang bersengketa mencapai kesepakatan secara damai, sedangkan arbiter memutuskan sengketa berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh para pihak.

Perkiraan Gaji: Rp8 juta – Rp40 juta per bulan, tergantung jumlah kasus yang ditangani.

Syarat:

  • Lulusan Sarjana Hukum.
  • Mengikuti pelatihan khusus untuk mendapatkan sertifikat sebagai mediator atau arbiter.
  • Terdaftar di lembaga arbitrase atau mediasi, seperti Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).

10. Aktivis atau Pengacara Publik

Lulusan hukum dapat bekerja di organisasi non-pemerintah (NGO) atau lembaga bantuan hukum yang fokus pada pemberian bantuan hukum kepada masyarakat kurang mampu atau kelompok marginal. Mereka bisa terlibat dalam advokasi kebijakan, pemberdayaan masyarakat, atau litigasi publik.

Perkiraan Gaji: Rp3 juta – Rp15 juta per bulan, tergantung organisasi atau lembaga bantuan hukum.

Syarat:

  • Lulusan Sarjana Hukum.
  • Memiliki komitmen pada isu-isu sosial dan hak asasi manusia.
  • Pengalaman di lembaga bantuan hukum atau organisasi non-pemerintah menjadi nilai tambah.

11. Kurator atau Pengurus Kepailitan

Kurator atau pengurus kepailitan adalah profesi yang berhubungan dengan penyelesaian masalah kebangkrutan atau kepailitan suatu perusahaan. Profesi ini juga membutuhkan sertifikasi dan pelatihan khusus setelah lulus sarjana hukum.

Perkiraan Gaji: Rp10 juta – Rp50 juta per bulan, tergantung besarnya aset perusahaan yang ditangani.

Syarat:

  • Lulusan Sarjana Hukum.
  • Mengikuti pelatihan khusus dan lulus ujian sertifikasi sebagai kurator.
  • Terdaftar di Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia (AKPI).

12. Ahli Hukum Internasional

Bagi lulusan hukum yang memiliki minat dalam hukum internasional, mereka bisa berkarir di organisasi internasional, kedutaan besar, atau firma hukum yang menangani perkara lintas negara. Mereka akan terlibat dalam urusan hukum internasional, seperti penyelesaian sengketa antarnegara, perdagangan internasional, dan hak asasi manusia.

Perkiraan Gaji: Rp8 juta – Rp30 juta per bulan, tergantung organisasi dan klien.

Syarat:

  • Lulusan Sarjana Hukum.
  • Menguasai bahasa asing, terutama Inggris.
  • Mendalami hukum internasional melalui studi lanjut atau pengalaman di organisasi internasional.

13. Peneliti Hukum

Lulusan hukum juga bisa terlibat dalam dunia penelitian, baik di lembaga penelitian pemerintah, swasta, maupun akademis. Peneliti hukum bertugas menganalisis undang-undang, kebijakan, serta kasus hukum untuk memberikan rekomendasi atau solusi terkait masalah hukum tertentu.

Perkiraan Gaji: Rp4 juta – Rp15 juta per bulan, tergantung lembaga dan tingkat keahlian.

Syarat:

  • Lulusan Sarjana Hukum.
  • Minat dan kemampuan dalam penelitian hukum.
  • Melanjutkan studi ke jenjang S2 atau S3 untuk mendalami bidang tertentu.

14. Penyidik Tindak Pidana

Sebagai penyidik tindak pidana, lulusan hukum dapat bekerja di institusi penegak hukum seperti Polri atau Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tugasnya adalah melakukan penyidikan terhadap tindak pidana dan mengumpulkan bukti-bukti untuk proses hukum selanjutnya.

Perkiraan Gaji: Rp6 juta – Rp20 juta per bulan, tergantung institusi tempat bekerja.

Syarat:

  • Lulusan Sarjana Hukum.
  • Mengikuti seleksi untuk menjadi penyidik di Polri, KPK, atau instansi penegak hukum lainnya.
  • Mengikuti pelatihan khusus di bidang investigasi dan penyidikan.

15. HRD (Human Resources Development) Spesialis

Di beberapa perusahaan, lulusan hukum juga bisa ditempatkan sebagai HRD spesialis yang menangani berbagai masalah ketenagakerjaan, termasuk perjanjian kerja, aturan perusahaan, serta penyelesaian konflik antara pekerja dan perusahaan.

  • Perkiraan Gaji: Rp5 juta – Rp15 juta per bulan, tergantung perusahaan.
  • Syarat:
    • Lulusan Sarjana Hukum.
    • Menguasai hukum ketenagakerjaan dan manajemen sumber daya manusia.
    • Pengalaman di bidang HR atau hukum ketenagakerjaan menjadi nilai tambah.

Awali Karir dengan Kuliah di Fakultas Hukum Unikama

Mulailah karir dari beberapa prospek kerja sarjana hukum dengan bergabung di Fakultas Hukum Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama). Fakultas ini telah terakreditasi B berdasarkan keputusan BAN-PT No. 2072/SK/BAN-PT/Ak-PPJ/S/III/2022, menjamin kualitas pendidikan yang unggul.

Dengan fasilitas lengkap seperti kantor lembaga konsultasi dan bantuan hukum, laboratorium hukum, serta perpustakaan khusus hukum, mahasiswa mendapatkan lingkungan belajar yang mendukung.

Fakultas Hukum Unikama memiliki 24 dosen profesional dan telah menghasilkan lebih dari 200 lulusan sejak tahun 2006, Fakultas Hukum Unikama memiliki rekam jejak yang solid dalam melahirkan tenaga hukum handal.

Kurikulum di Fakultas Hukum Unikama dirancang sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan dunia kerja, menjadikan mahasiswa siap terjun ke industri hukum.

Proses pembelajaran yang efektif memastikan para mahasiswa menguasai berbagai aspek hukum, mulai dari pemberian nasihat hukum hingga menyelesaikan masalah hukum secara profesional.

Tak hanya itu, mahasiswa juga dilatih dalam pembuatan kontrak (contract drafting), penyusunan peraturan (legislative drafting), serta praktek peradilan perdata dan pidana.

Dengan berorientasi pada pembentukan kemampuan advokasi dan penyelesaian sengketa, lulusan Fakultas Hukum Unikama siap menghadapi tantangan kerja dan meraih sukses di dunia hukum.